Jumat, 13 Maret 2015

Technopreneurship I

PENJUAL KOPI LUWAK

Usaha kreatif lokal yang saya amati adalah seorang penjual kopi luwak liar yang berasal dari Sumatra. Penjual ini juga memiliki kebun kopi sehingga dimanfaatkan juga untuk memelihara binatang luwak, jadi kopi yang dihasilkan dari luwak bisa dijual. Penjual ini menjual kopi luwak liar asli bukan kopi luwak hasil dari tangkaran. Bedanya yaitu kopi luwak tangkaran dengan mengkandangkan luwak dan memberinya makan dengan kopi yang kita berikan. Tentu juga hasil kopi yang dihasilkan oleh luwak lebih banyak tetapi kopi yang dihasilkan bukan kopi dengan citarasa yang terbaik. Kalau kopi luwak asli hasil kopi yang dihasilkan tidak terlalu banyak seperti luwak tangkaran karena hanya makan/ mengambil satu dua buah kopi " terbaik " dari setiap batang kopi di alam liar karena luwak liar bisa memilih di antara ribuan hektar kebun kopi. Jadi dari kopi terbaik yang dipilih oleh luwak liar diproses untuk dijadikan kopi luwak bubuk dan didapatkan kopi luwak terbaik dengan citarasa dan kualitas no1 yang sangat enak dan nikmat.

Kopi luwak yang dijual dibedakan citarasanya antara lain kopi luwak Robusta dan kopi luwak Arabica. Untuk kopi luwak robusta itu bibit kopinya asli dari Indonesia tetapi tidak terlalu enak dan nikmat seperti arabica dan setelah dicoba agak ringan terasa asam di langit-langit mulut, bagi seorang perokok citarasa kopi luwak robusta seperti rokok putih mild. Kalau kopi luwak arabica itu bibit kopinya berasal dari Arab maka citarasa kopi yang dihasilkan lebih enak dari robusta. Dan setelah dicoba akan terasa full di seluruh rongga mulut dan bagi seorang perokok citarasa kopi arabica seperti rokok kretek. Dan juga dari harganya pun berbeda, kalau kopi luwak robusta 1 kg harganya sekitar 800 ribuan dan kopi luwak arabica 1 kg harganya sekitar 1 jutaan.

Sekian dari hasil pengamatan yang saya lakukan tentang usaha kreatif lokal penjual kopi luwak.






0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 13 Maret 2015

Technopreneurship I

PENJUAL KOPI LUWAK

Usaha kreatif lokal yang saya amati adalah seorang penjual kopi luwak liar yang berasal dari Sumatra. Penjual ini juga memiliki kebun kopi sehingga dimanfaatkan juga untuk memelihara binatang luwak, jadi kopi yang dihasilkan dari luwak bisa dijual. Penjual ini menjual kopi luwak liar asli bukan kopi luwak hasil dari tangkaran. Bedanya yaitu kopi luwak tangkaran dengan mengkandangkan luwak dan memberinya makan dengan kopi yang kita berikan. Tentu juga hasil kopi yang dihasilkan oleh luwak lebih banyak tetapi kopi yang dihasilkan bukan kopi dengan citarasa yang terbaik. Kalau kopi luwak asli hasil kopi yang dihasilkan tidak terlalu banyak seperti luwak tangkaran karena hanya makan/ mengambil satu dua buah kopi " terbaik " dari setiap batang kopi di alam liar karena luwak liar bisa memilih di antara ribuan hektar kebun kopi. Jadi dari kopi terbaik yang dipilih oleh luwak liar diproses untuk dijadikan kopi luwak bubuk dan didapatkan kopi luwak terbaik dengan citarasa dan kualitas no1 yang sangat enak dan nikmat.

Kopi luwak yang dijual dibedakan citarasanya antara lain kopi luwak Robusta dan kopi luwak Arabica. Untuk kopi luwak robusta itu bibit kopinya asli dari Indonesia tetapi tidak terlalu enak dan nikmat seperti arabica dan setelah dicoba agak ringan terasa asam di langit-langit mulut, bagi seorang perokok citarasa kopi luwak robusta seperti rokok putih mild. Kalau kopi luwak arabica itu bibit kopinya berasal dari Arab maka citarasa kopi yang dihasilkan lebih enak dari robusta. Dan setelah dicoba akan terasa full di seluruh rongga mulut dan bagi seorang perokok citarasa kopi arabica seperti rokok kretek. Dan juga dari harganya pun berbeda, kalau kopi luwak robusta 1 kg harganya sekitar 800 ribuan dan kopi luwak arabica 1 kg harganya sekitar 1 jutaan.

Sekian dari hasil pengamatan yang saya lakukan tentang usaha kreatif lokal penjual kopi luwak.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar