Technopreneurship I
PENJUAL KOPI LUWAK
Usaha
kreatif lokal yang saya amati adalah seorang penjual kopi luwak liar yang
berasal dari Sumatra. Penjual ini juga memiliki kebun kopi sehingga dimanfaatkan juga untuk memelihara binatang luwak, jadi kopi yang dihasilkan dari luwak bisa dijual. Penjual ini menjual kopi luwak liar asli bukan kopi
luwak hasil dari tangkaran. Bedanya yaitu kopi luwak tangkaran dengan mengkandangkan
luwak dan memberinya makan dengan kopi yang kita berikan. Tentu juga hasil kopi
yang dihasilkan oleh luwak lebih banyak tetapi kopi yang dihasilkan bukan kopi dengan
citarasa yang terbaik. Kalau kopi luwak asli hasil kopi yang dihasilkan tidak
terlalu banyak seperti luwak tangkaran karena hanya makan/ mengambil satu dua
buah kopi " terbaik " dari setiap batang kopi di alam liar karena
luwak liar bisa memilih di antara ribuan hektar kebun kopi. Jadi dari kopi
terbaik yang dipilih oleh luwak liar diproses untuk dijadikan kopi luwak bubuk
dan didapatkan kopi luwak terbaik dengan citarasa dan kualitas no1 yang sangat
enak dan nikmat.
Kopi luwak yang dijual dibedakan
citarasanya antara lain kopi luwak Robusta dan kopi luwak Arabica.
Untuk kopi luwak robusta itu bibit
kopinya asli dari Indonesia tetapi tidak terlalu enak dan nikmat seperti arabica
dan setelah dicoba agak ringan terasa asam di langit-langit
mulut, bagi seorang perokok citarasa kopi luwak robusta seperti rokok putih
mild. Kalau kopi luwak arabica itu
bibit kopinya berasal dari Arab maka citarasa kopi yang dihasilkan lebih enak
dari robusta. Dan setelah dicoba akan terasa full di
seluruh rongga mulut dan bagi seorang perokok citarasa kopi arabica seperti
rokok kretek. Dan juga dari
harganya pun berbeda, kalau kopi luwak robusta 1 kg harganya sekitar 800 ribuan
dan kopi luwak arabica 1 kg harganya sekitar 1 jutaan.
Sekian
dari hasil pengamatan yang saya lakukan tentang usaha kreatif lokal penjual
kopi luwak.
0 komentar:
Posting Komentar